Berapa kemampuan lensa zoom pada kamera saku anda? Tiga, empat, atau lima kali zoom optik? Apakah anda merasa kemampuan tele dari kamera anda masih kurang? Bayangkan bila anda memiliki sebuah kamera saku yang mungil namun memiliki lensa yang zoomnya panjang. Berkat kemampuan manufaktur lensa modern, kini sebuah kamera saku bisa memiliki lensa yang sangat fleksibel yang mampu menjangkau area wide (sekitar 25mm) hingga ekstra tele (250mm bahkan lebih) atau bisa dibilang lensa superzoom (10x zoom optikal, bahkan lebih).
Pada awalnya, kamera saku memiliki lensa zoom yang umumnya amat standar, berkisar dari 35mm hingga 105mm (setara dengan 3x zoom optik) yang dianggap sudah cukup untuk pemakaian normal. Guna menjauhkan diri dari tekanan ponsel berkamera yang semakin canggih, lambat laun produsen kamera mulai menambah jangkauan baik dalam urusan wide hingga tele, hingga mulai ada kamera yang mampu menjangkau misalnya 35-200mm (setara dengan 5x zoom optik) bahkan ada yang punya lensa 28-200mm (setara dengan 7x zoom optik). Dengan semakin lebarnya rentang fokal lensa kamera saku tentu akan semakin memudahkan pemakainya untuk bermain berbagai komposisi dan perspektif, dari wideangle hingga telephoto. Tentu saja dengan rentang fokal sepanjang ini, semua kamera super zoom sudah dilengkapi dengan fitur stabilizer untuk meredam getaran tangan.
Kini tren di tahun 2010 semakin menunjukkan fakta yang menggembirakan. Banyak kamera saku generasi baru yang memiliki lensa sangat panjang, dengan perbesaran optik sekitar 10x hingga 12x zoom. Sebagian kamera modern kini bahkan menambahkan kemampuan geotagging dan kompas digital berkat adanya antena penerima sinyal satelit GPS. Keren kan? Namun tanpa mengenali lebih jauh seputar fitur dan lensanya, bukan tidak mungkin kita akan kebingungan dalam memilihnya. Bila anda berhasrat untuk memiliki kamera saku semacam ini, inilah panduan lengkap memilih kamera saku superzoom, sekaligus saya sajikan memakai sistem ranking, urut dari peringkat pertama hingga sepuluh, tentunya menurut pendapat saya pribadi :
# 1 : Panasonic Lumix DMC-TZ10 (12x zoom plus GPS)
Kamera seri TZ (Traveller Zoom) dari Lumix ini menjadi kamera saku favorit banyak orang, sejak kehadiran seri pertama TZ1 hingga kini TZ10 yang memang memiliki keistimewaan dalam lensa Leicanya yang tajam. Lumix TZ10 dengan sensor 12 MP, punya lensa amat fleksibel dengan 25-300mm f/3.3-4.9 atau 12x zoom optik, yang sangat ideal untuk foto landscape dan tamasya. Kamera ini dilengkapi dengan fitur manual P/A/S/M untuk kebebasan berkreasi, meski untuk pemula masih tersedia fitur intelligent Auto (iA) yang akan menentukan setting terbaik untuk tiap kondisi. Sebagai bonus, tersedia fitur HD movie AVCHD untuk merekam perjalanan wisata anda, plus kemampuan geotagging dengan penerima GPS terintegrasi.
Rentang fokal dan kualitas lensa Leica DC vario Elmar 25-300mm yang luar biasa efektif, ditambah dengan kelengkapan fiturnya menjadikan TZ10 (ditempat lain dikenal sebagai Lumix ZS7) berada di peringkat pertama dari rekomendasi saya.
# 2 : Fuji FinePix F80 EXR (10x zoom)
Inilah kamera saku seri F terbaru dari Fuji (penerus F70 EXR) yang tetap memakai sensor Super CCD EXR yang kini resolusinya ditingkatkan menjadi 12 MP. Finepix F80 EXR punya lensa lumayan panjang, atau 27-270mm f/3.3-5.6 atau10x zoom optik. Terlepas dari lensanya yang sudah baik, sensor pada kamera ini pun sangat efektif untuk berbagai keperluan pemotretan, yaitu memotret foto resolusi tinggi 12 MP (EXR mode : HR), atau foto low-light dengan noise rendah pada resolusi 6 MP (EXR mode : SN) atau foto dengan jangkauan dinamis yang lebar pada resolusi 6 MP (EXR mode : DR). Sayangnya, fitur manual di kamera ini cukup terbatas yaitu hanya menyediakan Program mode (P) dan Manual mode (M), meskipun penambahan fitur HD movie mode di kamera ini sangat diapresiasi.
Gabungan dari sensor yang efektif, fiturnya yang lengkap dan harganya yang terjangkau, menjadikan Fuji F80 EXR sanggup berada di tempat kedua daftar saya.
# 3 : Canon Powershot SX210 IS (14x zoom)
Sebagai pesaing langsung dari Lumix TZ series, Canon menghadirkan kamera saku premium dengan kode SX series. Sebelumnya Canon cukup sukses menjual SX200 IS dengan sensor 12 MP. Kini Canon meluncurkan penerusnya yang lebih mantap, yaitu Canon Powershot SX210 IS. Peningkatan yang dilakukan tidak tanggung-tanggung, Canon menaikkan resolusi kamera menjadi 14 MP dan menambah kemampuan zoomnya menjadi 14x zoom ( 28-392 mm f/3.1-5.9 yang tergolong sangat panjang untuk ukuran kamera saku. Anda mungkin kurang cocok dengan desain lampu kilatnya yang masih harus sering dibuka tutup bila ingin digunakan. Masih seperti sebelumnya, Canon juga menyediakan fitur kendali manual P/A/S/M dan HD movie mode.
Serba lengkap plus lensa super panjang membuat berhasil menjadikan SX210 IS berada di tiga besar daftar saya.
# 4 : Samsung HZ35W (15x zoom plus GPS)
Keseriusan Samsung dalam bermain di dunia digital imaging tampak dari si hitam Samsung HZ35W ini. Kamera bersensor 12 MP dan memiliki lensa sangat panjang (15x zoom, terpanjang di daftar kali ini) dengan fokal 24-360 mm f/3.2-5.8 ini punya posisi wide yang impresif yaitu 24 mm yang pasti berguna saat memotret landscape. HZ35W sendiri merupakan penyempurnaan dari kamera seri sebelumnya dengan penambahan kemampuan zoom dan fitur geotagging. Ya, pada Samsung HZ35W ini ada penerima sinyal GPS terintegrasi yangt agak menonjol di bagian kiri atas. Tersedia juga fitur manual P/A/S/M dan HD movie H.264 untuk liburan anda yang seru.
Kehebatan lensa Schneider berkekuatan 15x zoom, fitur manual mode dan kemampuan geotaggingnya, menjadikan HZ35W ini semestinya bisa ada di posisi pertama daftar saya, namun sementara ini dia hanya bisa berada di tempat keempat daftar saya.
# 5 : Sony Cybershot DSC-HX5V (10x zoom plus GPS)
Sony akhirnya tertarik untuk bermain di segmen kamera saku superzoom ini. Produk andalannya adalah Cybershot DSC-HX5V yang sudah memakai sensor back illuminated Exmor-R CMOS beresolusi 10 MP yang sanggup memotret sampai 10 gambar per detik (wow). Sebagai lensanya, Sony memakai lensa buatan sendiri (bukan lensa Zeiss) dengan fokal 25-250mm (10x zoom) f/3.-5.5 yang sudah cukup untuk urusan wide hingga tele. Sony HX5V ini juga memiliki fitur geotagging dengan penerima GPS terintegrasi. Satu hal yang menarik adalah fitur High Dynamic Range yang akan memotret tiga frame lalu diolah jadi satu gambar HDR. Fitur manual di kamera ini agak terbatas, tapi soal HD movie sangat baik dengan 1080i 60 fps. Inilah kamera Sony pertama yang bisa dipasang keping memori berjenis SD/SDHC ataupun memory stick (Sony mulai melunak?).
Sony ini semestinya bisa ada di posisi empat (yang sekarang diisi oleh Samsung HZ35W) tapi kalah dalam hal zoom lensa sehingga terpaksa ditempatkan di peringkat 5 besar daftar ini.
#6 : Casio Exilim EX-H10 (10x zoom)
Casio mencoba peruntungannya di jajaran kamera saku berlensa panjang dengan menghadirkan Exilim EX-H10 dengan sensor 12 MP dan lensa sangat wide 24-240mm f/3.2-5.7 atau 10x zoom optik. Bila anda menyukai lensa wide 24mm, Casio ini juga layak dipilih karena bakal mendukung hobi landscape anda. Sebagai bonus, tersedia juga fitur HD movie sebagai tanda bahwa kamera ini tergolong kamera saku kelas menengah ke atas.
Karena tanpa fitur manual dan harganya yang mahal, maka Casio ini kalah satu tempat dari Sony alias berada di posisi enam.
#7 : Ricoh CX3 (10.7x zoom)
Jangan meremehkan sensornya yang cuma 10 MP pada kamera keren ini, karena sensor jenis CMOS berteknologi back illuminated yang dipakai pada Ricoh CX3 ini sanggup bekerja cepat hingga 5 fps pada resolusi penuh. Lensa Ricoh CX3 pun amat efektif dengan rentang 28-300mm f/3.5-5.6 atau 10.7x zoom optik. Ricoh dari dulu punya fitur andalan pre-AF yang terus mencari fokus sebelum tombol rana ditekan. Tidak seperti pendahulunya (Ricoh CX2), pada CX3 ini sudah dilengkapi dengan fitur HD movie.
Meski memakai sensor CMOS, namun sayangnya CX3 belum dilengkapi fitur P/A/S/M, sehingga membuat Ricoh CX3 ini harus berada di tempat ke tujuh di daftar saya.
# 8 : Nikon Coolpix S8000 (10x zoom)
Nikon lagi-lagi membuktikan kalau dalam kancah kompetisi kamera saku memang selalu ketinggalan. Kali ini Nikon akhirnya membuat satu kamera saku superzoom yang semoga bisa bersaing dengan para seniornya (padahal Nikon sudah senior di dunia SLR). Sambutlah Coolpix S8000 yang punya sensor 14 MP dan lensa wide yang tanggung, 30-300mm f/3.5-5.6 ED. Kamera ini memang tipis untuk ukuran kamera super zoom, dengan ketebalan kurang dari 3 cm saja. Fitur HD movie sudah ada, tapi hanya itu.
Tidak ada GPS, tidak ada manual mode, lensa wide yang cuma 30mm dan lampu kilatnya harus dibuka tutup, membuat Nikon hanya bisa ditempatkan di posisi tiga dari bawah. Memalukan..
# 9 : Olympus Stylus 9000 (10x zoom)
Olympus bergabung di kompetisi kamera saku berlensa panjang dengan produknya Stylus 9000 dengan sensor 12 MP dan lensa Olympus wide zoom, 28-280mm f/3.2-5.9 atau 10x zoom (rentang lensa 28-280mm seperti ini mengingatkan kita pada Lumix TZ2 dan TZ3 di masa lalu). Tidak ada fitur manual P/A/S/M pada Stylus 9000, bahkan kamera ini hanya mampu merekam video beresolusi VGA saja.
Selain dari lensa dan desainnya yang keren, Olympus ini tergolong biasa saja, sehingga cukuplah berada di tempat ke sembilan dari daftar saya.
# 10 : Kodak Z950 (10x zoom)
Kodak mungkin bukanlah merk pertama yang terbersit di benak anda saat membayangkan kamera digital, tapi mungkin saja kali ini akan berbeda karena Kodak telah mendesain sebuah kamera saku Kodak Z950 yang punya sensor 12 MP dan lensa zoom Schneider 35-350mm f/3.5-4.8 atau 10x zoom. Memang rentang fokalnya yang bermula dari 35mm tergolong kurang wide namun kamera ini tergolong cukup lengkap dengan adanya fitur manul P/A/S/M dan HD movie MPEG-4.
Sayangnya dengan lensa yang wide-nya cuma 35mm, sulit bagi Kodak ini untuk berada di posisi elit daftar saya (meskipun fiturnya cukup lengkap) sehingga hanya mampu menempati peringkat buncit saja.
Itulah tadi sepuluh kamera saku superzoom di tahun 2010 yang sudah saya kompilasi dan saya urutkan berdasarkan selera pribadi. Perlu diingat kalau kompromi utama dari desain lensa se-ekstrim ini adalah kecilnya bukaan lensa maksimal di posisi wide. Maka itu perhatikan kalau semua kamera ditas tidak ada yang bisa membuka sebesar f/2.8 sehingga hindari memakai kamera semacam ini disaat kurang cahaya. Untuk pertanyaan dan diskusi, seperti biasa dengan menulis komentar di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar